Kerajinan MARMER dari Kota Ku Tulungagung


Kerajinan MARMER dari Daerah Tulungagung



Kabupaten Tulungagung terletak sekitar 120 KM arah selatan dari Surabaya, Kabupaten ini identik dengan gunungnya. Kabupaten ini dulunya bernama Kabupaten Ngrowo, sekarang menjadi Kabupaten Tulungagung. Disebut Ngorwo karena memang dulunya didaerah tersebut masih banyak rawa-rawanya dan merupakan daerah banjir. Semenjak ada saluran air yang mengalirkan air ke pantai selatan maka daerah tersebut tidak banjir kemudian namanya diganti menjadi Tulungagung.


Kabupaten Tulungagung
Bagian selatan Kabupaten Tulungagung berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, namun disitu pula merupakan daerah pegunungan selatan. Gunung-gunung yang megah itu menjadi benteng yang kokoh Tulungagung. Dibalik kokohnya gunung-gunung di Tulungagung menyimpan anugrah dan berkah tersendiri bagi masyarakat Tulungagung. Disanalah gunung-gunung berbalut marmer berdiri. Marmer adalah batu pualam, metamorfosis batu gamping atau dolomit yang mengalami proses perubahan tekanan dan temperatur selama ratusan tahun. Batu marmer yang ada di Indonesia diperkirakan berusia antara 30 hingga 60 juta tahun.


Daerah penambangan banyak ditemukan di kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki. Dua desa sentral marmer yang ada di Tulungagung adalah desa Besole dan desa Gamping. Setidaknya kurang dari 9500 orang menggantungkan hidup dari penambangan marmer ini. Di daerah tersebut kurang lebih terdapat 2500 unit usaha yang bergerak di bidang penambangan marmer. Mereka bekerja untuk perusahaan-perusahaan penambang ataupun insiatif sendiri. Berbagai alat dikerahkan untuk melakukan penambangan mulai dari alat berat maupun alat sederhana yang sifatnya manual.



Otot menjadi kekuatan utama dalam menambang batuan marmer. Gumpahan-gumpahan batuan marmer siap untuk di tambang kapan saja. Dengan bermodal otot semua itu dapat dilakukan. Kemampuan fisik ini dilakukan bagi para penambang-penambang yang bermodal pas-pasan. Bagi para pengusaha yang memiliki dan perusahaan penambangan dilakukan dengan menggunakan alat-alat berat sehingga memudahkannya.



Setelah ditambang maka selanjutnya dilakukan proses pembuatan berbagai kerajinan. Mulai dari meja, kursi, patung, asbak, gantungan kunci, dll. Untuk memproses batu marmer menjadi berbagi kerajinan mumbutuhkan waktu yang lumayan singkat. Pertama batu dipotong-potong sesuai kerajinan yang di ingin dibuat. Kemudian dibentuklah kerajinana itu. Setelah selesai dicuci dan dihaluskan. Jika ingin terlihat mengkilat biasanya ditambahi fiberglas atau bahan lain.

Kita mungkin sering mendengar Masjid Istiqlal di Jakarta. Beberapa tiang penyangganya terbuat dari marmer yang tak lain dihasilkan dari Kabupaten Tulungagung. Banyak fungsi dari marmer salah satunya sebegai barang kerajianan. Jika kita menengok di berbagai jalan-jalan sudut kota Tulungagung kita akan sering menjumpai para penjual kerajinan Marmer. Berbagai aneka kerajianan ini merupkan buah kreatifitas masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada. Sudah selayaknya kita mengapresiasi kreatifats mereka.

Kerajinan marmer dari Kabupaten Tulungagung telah menjamah dunia. Berbagai hasil kerajinan telah diekspor ke berbagai negara didunia seperti jepang, Amerika, Australia,dll. Maka dari itu tak hanya berkat kemajuan penambangan marmer Kabupaten Tulungagung dijuluki kabupaten Marmer. Tidak salah jika disebut kabupaten marmer, karena selain memiliki tambang batu marmer terbesar juga hasil kerajinan marmer telah mendunia. Sekian info dari saya kalau ada pihak yang merasa dirugikan saya minta maaf.

0 Response to "Kerajinan MARMER dari Kota Ku Tulungagung"

Post a Comment