STRES
DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT STROKE
KARYA
TULIS ILMIAH
Disusun untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan Bahasa Indonesia yang Dibina
oleh Drs. Yasip
Gaotama, M.Pd.
Oleh :
NIM : 02.11.052
Program Studi D3 Keperawtan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGANGUNG
2010
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya dan nikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan
Proposal penelitianini, denganjudul “STRES
DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT STROKE”. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir Semester I mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Saya ucapkan terima kasih atas bantuan teman-teman dari STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung, dan teman-teman lain yang telah membantu mengerjakan Karya Tulis Ilmiah tentang Kesehatan. Karena bantuan teman-teman semua yang telah membantu mengumpulkan data-data dari lapangan, sehinggah saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi referensi untuk peneliti-peneliti selanjutnya. Dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bias memberikan informasi tentang factor pengaruh kesehatan. Saya menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat peneliti harapkan, sebagai masukan bagi saya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah-Karya Tulis Ilmiah selanjutnya, dan bagi peneliti lain yang akan melanjutkan penelitian ini.
Tulungagung, 5 Januari 2012
Hartono Dwi
Santoso
NIM: 02.11.052
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
.............................................................................................................
i
Kata Pengantar ............................................................................................................
ii
Daftar Isi
.....................................................................................................................
iii
Halaman Persembahan
................................................................................................
iv
Halaman Persetujuan
..................................................................................................
v
Halaman Pengesahan .................................................................................................
vi
Abstrak
........................................................................................................................vii
BAB I :
Pendahuluan
Latar Belakang …………………………………………………… 1 Rumusan
Masalah……………………………………………….... 3 Tujuan dan
Manfaat……………………………………………….. 3
BAB II : Kajian Pustaka
Pengertian Stres………………………………………………….. 4
BAB III : Metode Penelitian
Kerangka Penelitian…………………………………………........ 12
Definisi Operasional…………………………………………….... 13
Desain Penelitian………………………………………………….
13
BAB IV : HasilPembahasan
………………………………………………. 14
BAB V : Penutup
Simpulan………………………………………………………………... 15
Saran ………………………………………………………………….... 15
DaftarPustaka
…………………………………………………………………….16
DaftarBiodata
…………………………………………………………………….17
HALAMAN
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan Proposal ini untuk :
1. Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas doa restu dan kasih sayangnya sungguh budimu tidak pernah akan bias terbalaskan.
2. Drs. Yasip Gaotama, Ketjuk Herminaju, dan untuk Dosen-dosen STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung.
3. Temen-temen yang telah membantu dalam memberikan motivasi dan semangat dalam pembuatan proposal ini. Terutama pada: Ahmad Khairudin, Topan Prasetyo, Prisma Kusuma Wardana Putra, Asri Fatullaili, Rendy Setyawan, Retty Desya Wardhani, Crisna Dwi Valentin.
HALAMAN PERSETUJUAN
Drs. Yasip Gaotama, M.Pd.
DOSEN PENGAJAR
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
STIKes HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
NOTA
PEMBIMBING
Perihal
: Tugas Bahasa Indonesia Hartono DwiSantoso
Kepada Yth.
Ketua STIKes Hutama Abdi Husada
Di Tulungagung
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya, terhadap proposal
saudara :
Nama :
Hartono DwiSantoso
NIM
: 02.11.052
Program
Studi :Bahasa Indonesia
Judul : STRES DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT STROKE
Denganini
kami menilai proposal tersebut dapat disetujui untuk diajukan pada Ketua STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tulungagung, 9 Januari 2012
Pembimbing,
Drs. Yasip
Gaotama, M.Pd
NPM: 100211607719
STRES DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT STROKE
Disusunoleh :
Hartono
DwiSantoso
02.11.052
Telahdipertahankandi depanDosen Mata KuliahBahasa IndonesiaSekolahTinggiIlmuKesehatanTulungagung.
Padahari, Senin, tanggal 9 Januari 2012 dandinyatakantelahmemenuhipersyaratangunamemenuhitugasakhir
semester I.
Surakarta, 9 Januari 2012
DosenBahasa Indonesia KetuaSTIKesHutamaAbdiHusada
Drs. Yasip Gaotama, M.Pd KetjukHerminaju, SST,
S.Pd, MM
NPM: 100211607719 NIP: 19540415 198009 2 001
ABSTRAK
Latar Belakang:
Stres efek dari pekerjaan mewakili masalah yang nantinya akan menjadi masalah
besar dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja Karena stres memiliki dampak
yang tidak diinginkan seperti untuk contoh Stroke. Pencegahan stres perlu dilakukan secara komprehensif
baik di tingkat organisasi, tingkat individu dan juga di lantai, tingkat dan
juga melibatkan berbagai peran sektor.
Metode:
Analisis Data kuantitif dalam penelitian ini digunakan metode analisis antara
kelompok mahasiswa. Sedangkan dengan metode pengumpulan data kualitatif dengan
wawancara pada masyarakat.
Hasil: Hasil yang
dapat dicapai adalah seseorang bisa memehami berbahayanya stres dalam hidup.
Dan bisa mengatasi permasalahan-permasalahan yang bisa menimbulkan stres. Stres
merupakan gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan
tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan
individu didalam lingkungan tersebut. tress adalah perasaan tertekan, perasaan
tertekan ini membuat orang mudah tersinggung, mudah marah, konsentrasi terhadap
pekerjaan menjadi terganggu. Lingkungan bisa menjadi sumber stress bagi orang,
karena tuntutan menghadapi keinginan atau target tertentu dan konflik-konflik
yang lainnya bisa menimbulkan stress. Dalam penelitian ini untuk mengetahui
reliabilitas teknik yang diambil adalah analisis varians dari Hoyt. Sedangkan
dengan metode pengumpulan data kualitatif dengan wawancara pada karyawan
diperoleh hasil bahwa ada indikasi adalah adanya stres kerja pada karyawan.
Kesimpulan: Pada
dasarnya stres sangat dipengaruhi system kerja otak, semakin tinggi tingkat
stres maka akan memberikan dampak negatif pada
system kerja organ-organ lain yang ada dalam tubuh. Dengan kata lain,
stres bisa mengakibatkan seorang terserang penyakit karena system kekebalan
tubuhnya menurun. Dan bila berangsur-angsur semakin lama penderita bisa
mengalami Stroke. Sebenarnya banyak faktor yang bisa mempengaruhiterjadinya
stress, dari faktor lingkungan sekitar dia tinggal, sampai dari faktor dalam
dirinya sendiri.
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan dunia,
banyak terjadi perubahan pola hidup dalam masyarakat. Masyarakat cenderung
tidak disiplin dalam menerapkan pola makan gizi seimbang, gaya hidup yang tidak
sehat sehingga akan memherikan dampak pada pergeseran pola penyakit, yaitu dari
pola penyakit infeksius bergeser ke pola penyakit degeneratif.
Kehidupan modern kini menuntut
segala sesuatu serba instan dan cepat.Seiring dengan itu ternyata kita harus
membayar mahal dengan kesehatan kita.Di dalam makanan ada beberapa faktor yang
apabiia dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas
kesehatan tubuh kita.Oleh karena itu, kita membutuhkan sesuatu yang dapat
mempertahankan kesehatan tubuh kita.khususnya dalam melancarkan peredaran
darah, mengurangi timbunan lemak dalam pembuluh darah (mencegah penyumbatan)
dan meringankan kerja jantung (Zuifianto Arbi, 2008).
Tingkat kepedulian masyarakat akan
pemeliharaar kesehatan terhadap berbagai resiko yang dapat menimbulkan stroke
masih sangat rendah, terlihat dari insiden stroke cenderung meningkat setiap
tahunnya sehingga stroke menjadi masalah serius yang dapat menyebabkan kematian
dalam waktu singkat, kecacatan dan biaya yang dikeluarkan sangat besar (Misbach,
2004).
Meningkat
resiko stroke seiring dengan beratnya dan banyaknya faktor resiko. Data
epidemiologi menyebutkan resiko untuk timbulnya serangan ulang stroke adalah 30
% dan populasi yang pernah menderita stroke memiliki kemungkinan serangan ulang
adalah 9 kali dibandingkan populasi normal (Misbach, 2004).
Sindrom
klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit neurologis
vokal dan latau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung
menimbulkan kematian merupakan stroke. Penyebab stroke sangat kompleks
dengan berbagai faktor resiko seperti hipertensi, diabetes mellitus,
hiperkolesterolemia, gaya hidup dan ada penyebab yang tidak dapat dimodifikasi
seperti umur, jenis kelamin, genetik (Mansjoer, 2000).
Pada umumnya stroke berlanjut dengan
depresi, artinya penderita sadar kondisinya sudah lain untuk melakukan
aktivitas sehari-hari, hal ini disebabkan oleh masalah-masalah yang timbul pada
penderita stroke seperti kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh, menurun atau
hilangnya perasaan (tidak bisa membedakan panas dan dingin), gangguan lapangan
pandang, gangguan persepsi (sulit membedakan bentuk, ukuran, warna), rnasalah
emosional (tertawa atau menangis tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya),
masalah komunikasi (kesulitan dalam mengungkapkan pendapat atau tidak bisa
bicara sama sekali). Penderita sering bertanya mengapa hal ini terjadi, ada
yang mengatakan mau segera mati karena sudah tidak tahan lagi dengan keadaan
tersebut (Idris, 2004).
Berbagai masalah yang timbul pada
penderita stroke menyebabkan stres berat pada keluarga, persoalan kecil menjadi
masalah besar, terkadang menimbulkan kemarahan yang akhirnya menyebabkan
perpisahan antara anggota keluarga, saudara laki-laki dan perempuan bertengkar
masalah tanggung jawab, sementara yang lainnya merasa depresi dan ingin bunuh
diri. Merupakan hal yang umum dan normal bila merasakan
kemarahan terhadap orang sakit. Meskipun, dalam hati sanubari, anda tahu itu
tidak logis. Kelelahan sendiri dapat menyebabkan situasi situasi yang bisa
meledak, yang dapat berakibatkan keretakan-keretakan perkawinan atau hubunga
keluarga (Henderson, 2004).
Masa
pengobatan adalah masa-masa menyusahkan seperti goncangan yang disebabkan oleh
serangan stroke yang tiba-tiba, biaya pengobatan yang sangat besar dan
memerlukan perawatan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.
Nielihat keadaan ini keluarga merasa frustasi dan mengkhawatirkan tentang apa
yang akan terjadi dikemudian hari (Shimberg, 1998).
Di
Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung
dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan gembunuh no.l
di RS Pemerintah diseluruh penjuru Indonesia. Diperkirakan ada 5 00.000
penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih
kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang
dan repertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan
penderita terus menerus di kasur (www.medicastore.com).
Penderita
stroke memerlukan banyak dukungan untuk mempercepat kesembuhan. Tidak dapat
dipungkin, merawat penderita stroke merupakan beban psikososial yang tidak
ringan. Perasaan cemas, tertekan, binggung, sedih, dan jengkel akan menyelimuti
anggota keluarga karena banyak faktor yang mempengaruhinya teori tersebut. Dari
uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang "STRES DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT STROKE."
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
·
Untuk mengetahui gambaran tingkat stress.
·
Seberapa besar pengaruh stres terhadap system kekebalan
tubuh.
Tujuan Khusus :
·
Untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stres.
·
Menunjukan seberapa berbahanyanya
stres itu.
Manfaat
Penelitian
Bagi
Penelitian Selanjutnya
Sebagai
informasi tambahan bagi peneliti dalam memberikan pengetahuan dalam
meningkatkan kualitas hidup penderita stroke sehingga dapat rneningkatkan mutu
pelayanan keperawatan terutama dalammemberikan asuhan keperawatan terhadap
penderita dan keluarga.
Bagi pelayanan kesehatan
Dapat dijadikan sebagai sumber
pengetahuan dan strategi bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
dirumah sakit yang lebih komprehesif pada keluarga dan penderita stroke.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagi bahan masukan dalam
memberikan materi perkuliahan yang dapat bermanfaat untuk pengetahuan dan
pengembangan ilmu keperawatan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
STRESS
Pengertian Stres
Stres dapat didefenisikan sebagai
respon adaptif, dipengaruhi oleh karakteristik individual dan / atau proses
psikologis, yaitu akibat dari tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang
menyebabkan tuntutan fisik dan / atau psikologis terhadap seseorang .
(Ivancevich dan Matteson, 1980 dalam Kreitner dan Kinicki, 2004).
Menurut Hans Selye, 1976, menyatakan
bahwa stres merupakan situasi dimana suatu tuntutan yang sifatnya tidak
spesifik dan mengharuskan seseorang memberikan respons atau mengambil tindakan.
Menurut Dadang Hawari, 2001 stres
adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stres psikososial (tekanan mental atau
beban kehidupan).
Menurut Maramis, 1999 stress adalah
segala masalah atau tuntutan penyesuian diri dan karena itu, sesuatu yang
menggangu keseimbangan kita.
Menurut Soeharto Heerdjan 1987,
stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan
tekanan, perubahan ketegangan emosi, dan lain-lain.
Menurut Vincent Cornelli,
sebagaimana dikutip oleh Grant Brecht, 2000 bahwa yang dimaksudkan " stres
adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan
tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan
individu didalam lingkungan tersebut"
Jenis Stres
Ditinjau dari penyebabnya, stres dapat
dibedakan kedalam beberapa jenis:
Ø Stres fisik,
merupakan stres yang disebabkan oleh keadaan fisik seperti suhu yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu
menyengat, dan lain-lain.
Ø Stres kimiawi, merupakan stres yang
disebabkan oleh pengaruh senyawa ia yang terdapat pada obat-obatan, zat beracun
asam, basa, faktor hormon atau gas, dan lain-lain.
Ø Stres mikrobiologis, merupakan stres
yang disebabkan oleh kuman, seperti: virus, bakteri, atau parasit.
Ø Stres fisiologis, merupakan stres
yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh, antara lain: gangguan strukur
tubuh, fungsi jaringan, organ, dan lain.
Ø Stres proses tumbuh kembang
merupakan stres yang disebabkan oleh proses tumbuh kembang seperti: pada masa
pubertas, pernikahan, pertambahan usia. Stres psikologis atau emosional,
merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan
kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri, misalnya dalam hubungan
interpersonal, sosial budaya, atau keagamaan (Hidayat, 2007).
Penyebab Stres
Ø Penyebab makro, yaitu: menyangkut
peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian, perceraian, pensiun, luka
batin, dan kebangkrutan.
Ø Penyebab mikro, yaitu: menyangkut
peristiwa kecil sehari-hari, seperti: pertengkaran rumah tangga, beban
pekerjaan, masalah apa yang akan dimakan, dan antri.
Faktor Yang Mempengaruhi Stres
Ø Faktor
biologis-Herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik, dan
neurohormonal.
Ø Faktor
psikoedukatiflsosio cultural-perkembangan kepribadian, pengalaman, dan kondisi
lain yang mempengaruhi.
Sumber Stres
Menurut (Hidayat 2007) ada tiga sumber stres:
Ø
Dalam Diri
Pada umumnya disebabkan oleh konflik
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini adalah
berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak
mampu diatasi, maka dapat menimbulkan stres.
Ø
Dalam Keluarga
Stres bersumber dari masalah
keluarga yang ditandai dengan adanya perselisihan masalah keluarga (anggota
keluarga sakit, putus sekolah), masalah keuangan serta adanya tujuan yang
berbeda diantara keluarga. Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu
keadaan yang dinamakan stres.
Ø
Dalam Masyarakat dan Lingkungan
Sumber stres dapat terjadi di
lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan, secara
umum disebut sebagai stres pekerja karena Lingkungan fisik, kurangnya hubungan
interpersonal serta kurang adanya pengakuan di masyarakat sehingga sulit untuk
berkembang kearah yang lebih baik (Hidayat, 2007).
Cara
Mengendalikan Stres
Menurut
Grant Brench, 2000 dalah sebagai berikut;
·
Sikap, keyakinan, dan pikiran kita harus positif, fleksibel,
rasional, dan adaptif terhadap orang lain.
·
Kendalikan faktor-faktor penyebab
stres dengan jalan:
1. Kemampuan menyadari (awareness
skills).
2. Kemampuan untuk menerima (acepetance
skills).
3. Kemampuan untuk menghadapi (coping
skill).
4. Kemampuan untuk bertindak (action
skill).
·
Perhatikan diri Anda, Proses
interpersonaldan interaktif, serta lingkungan.
·
Lembangkan sikap efisien.
·
Relaksasi.
·
Visualisasi (angan-angan terarah).
·
Circuit breaker dan koridor stres (Sunaryo, 2007).
Tahapan Stres
Menurut Van Amberg, sebagaimana
dikemukakan oleh Hawari (2001) dal Hidayat, 2004 mengenai tahapan stres :
1. Stres yang disertai perasaan nafsu
bekerja yang besar dan berlebihan, mampu tanpa memperhitungkan tenaga yang
dimiliki menyelesaikan pekerjaan penglihatan menjadi tajam.
2. Stres yang disertai keluhan seperti
bangun pagi tidak segar atau letih, lekas capek pada saat menjelang sore, lekas
lelah sesudah makan, tidak dapat rileks, lambung atau perut tidak nyaman,
jantung berdebar, hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai.
3. Tahapan stres dengan keluhan,
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare), otot semakin tegang,
emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali, bangun terlalu pagi
dan sulit tidur kembali, koordinasi tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan.
4. Stres dengan keluhan tidak mampu
bekerja sepanjang hari, aktivitas pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan,
respon tidak adekuat, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur, sering
menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menunm, serta timbul ketakutan dan
kecemasan.
5. Stres yang ditandai dengan kelelahan
fisik dan mental, ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang ringan, gangguan
pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan panik.
6. Stres dengan tanda-tanda seperti
jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar, dingin dan banyak keluar
keringat, serta pingsan atau collaps.
Reaksi Tubuh Terhadap Stres
Reaksi terhadap stres berbeda-beda
tergantung tingkat kedewasaan kepribadiaan, pendidikan dan pengalaman hidup
seseorang.Reaksi psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stres seperti
menghadapi langsung dengan segala resikonya, menarik diri dan tidak mau tahu
tentang persoalan yang dihadapinya, menggunakan mekanisme pertahanan diri
(Hadi, 2004).
Tingkatan Stres
Potter (2005), membagi stres menjadi
tiga lingkaran besar :
1.
Stres Ringan, stressor yang dihadapi setiap orang teratur
seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas situasi seperti ini
biasanya berlangsung bebcrap menit atau jam dan belum berpengaruh kepada fisik
dan mental hanya saja mulai sedikit tegang.
2.
Stres Sedang, berlansung lebih lama, dari beberaa sampai
beberapa hari, misalnya perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan
kerja, anak yang sakit atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga.
3.
Stres Berat, situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa
minggu sampai beberapa tahun, seperti perselisihan perkawinan terus-menerus,
kesulitan finansial yang berkepanjangan, penyakit fisik yang berkepanjangan,
pada keadaan stres berat ini individu sudah mulai ada gangguan fisik dan
mental.
Gejala Stres
Beberapa gejala untuk mengetahui
seseorang mengalami stres:
a) Gejala fisik
Ditandai dengan muncul rasa sakit
kepala, sakit lambung, hypertensi (darah tinggi), sakit jantung atau jantung
yang sering berdebar-debar tanpa sebab yang jelas, insomnia, mudah lelah,
berkeringat, hilangnya selera makan, sring buang air kecil.
b) Gejala psikis.
Ditandai dengan gelisah atau muncul
kecemasan, sulit berkonsentrasi, sikap apatis, pesimis, hilangnya rasa humor,
sering melamun, kehilangan gairah terhadap belajar atau pekerjaan, cenderung
bersikap agresif baik secara verbal maupun non-verbal (physic aggression) (www.artiklpsikologi.com)
Pengertian Stres Keluarga
Gangguan pada tubuh dan sikap yang
disebabkan oleh adanya suatu sistem sosial yang saling berinteaksi satu sama
lain yang menyebabka.n perubahan tuntutan kerja maupun penampilan individu
dalam lingkungan (Leininger dalam Mulyadsi, 2003).
STROKE
Pengertian Stroke
Stroke atau cedera serebrovaskular
adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan berhentinya suplai darah ke
bagian otak (Brunner dan Suddrath, 2001). Menurut Tjahjono,dkk, 2000 Stroke
adatah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa
defisit neurologis vokal dan atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih
atau langsung menunbulkan kematian dan sematamata disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak non traumatik.
Jenis Stroke
Menurut Shimberg (1998), jenis stroke dibagi atas tiga
bagian besar:
a. Thrombosis
Pembuluh darah dari jantung menuju
ke otak mengalami penyempitan yang disebabkan terjadinya artherosclerosis
(disebut sebagai pengerasan pembuluh pembuluh darah arteri/nadi yang membawa
darah dari jantung ke alat tubuh), akibat tingginya kadar kolesterol dan
tinggginya tekanan darah.
b. Embolus
Jenis stroke seperti ini akan
terjadi pada saat suatu gumpalan dari jantung atau lapisan lemak yang berasal
dari dinding pembuluh arteri rantok dan menyumbat pembuluh-pembuluh darah yang
lebih kecil yang merupakan cabang dari pembuluhpembuluh arteri utama yang
menuju ke otak.
c. Hemorrhage
Pembuluh arteri menuju ke otak
mengalami pelemahan.Tekanan darah yang tinggi telah menirnbulkan
pukulan-pukulan yang besar terhadap pembuluh arteri sehingga melemah dan rapuh
dan akhimya pecah seperti balon yang ditiup terlalu besar. Hemorrhage disebut
juga pendarahan otak atau cerebral hemorrhage, stroke jenis ini paling
berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan yang Was yang disebabkan
tumpahan-tumpahan darah sehingga mengenai seluruh jaringan atak.
Penyebab Stroke
Menurut Shimberg (1998 ), membagi penyebab stroke atas empat
bagian :
1. Trombosis (bekuan) darah di dalam pembuluh
darah atak leher atau arterosklerosis serebral merupakan penyebab utama
yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. Tanda-tanda trombosit serebral
bervariasi, beberapa pasien dapat mengalami pusing, perubahan kognitif, kejang
dan beberapa mengalami awitan yang tidak dapat dibedakan dari hemorage serebral
atau embolisme serebral. Trombosis terebral tidak terjadi dengan tiba-tiba,
kehilangan bicara sementara, hemiplegia atau paraspesia pada setengah tubuh.
2. Embolisme serebral, abnormalitas patologik pada
jantung kiri seperti endokarditis infektif, penyakit jantungrheumatik,
infarkmiokard serta infeksi primonal adalah tempat-tempat diasal emboli.
Embolus biasanya menyumbat dari arteri serebral tengah atau cabang-cabangnya
yang merusak sirkulasi serebral.
3. Iskemia serebral (Insufisiensi suplai darah ke otak)
terutama karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
4. Hemoragi serebral, hemoragi dapat terjadi di luar
dura mater ( hemoragi ekstradural atau epidural ), atau di dalam
substansi otak.
Faktor Resiko Stroke
Faktor resiko stroke dibagi atas
faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah:
Ø
Faktor yang dapat diubah
Hipertensi, diabetes mellitus,
merokok, penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi oral, hematokrit
meningkat, bruit karotis asimtomatis, hiperurisemia, dan dislipidemia.
Ø
Faktor yang tidak dapat diubah
Usia, jenis kelamin, ras, riwayat
keluarga, riwayat TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke, penyakit jantung
koroner, fibrilasi atrium, dan heterozigot atau homozigot untuk homosistinuria
(Mansjoer, 2000).
Manifestasi Klinis
Stroke menyebabkan berbagai defisit
neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat),
ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral,
fungsi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya. Manifestasi klinis
stroke digolongkan atas lima bagian:
1. Kehilangan motorik.
Stroke adalah penyakit motorneuron
atas dan mengakibatkan kehilangan control volunter terhadap gerakan motorik.
Karena neuron motor atas melintas, gangguan control motor volunter pada
salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada motorneuron atas pada
sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi motor paling umum adalah hemiplegia
(paralysis pada. salah satu sisi) karena lesi pada sisi otak yang berlawanan.
2. Kehilangan komunikasi.
Fungsi otak lain yang dipengaruhi
oleh stroke adalah bahasa dan komunikasi. Stroke adalah penyebab afasia
paling umum.Disfungsi bahasa dan komunikasi dapat dimanifestasikan oleh
disartria (kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara yang atau reseptif.Apraksia
(ketidakmampua.n melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya.
3. Gangguan Persepsi.
Stroke dapat mengakibatkan disfungsi
persepsi visual, gangguan dalam hubungan visual-spasial dan kehilangan sensori.Disfungsi
persepsi visual karena gangguan jaras sensori primer diantara mata dan korteks
visual. Homonimus hemianopsia (kehilangan setengah lapang pandang) dapat
terjadi karena stroke dan mungkin sementara dan permanen.
4. Disfungsi Kandung Kemih.
Setelah stroke pasien mesngalami inkontinensia
urinarius sementara karena konfusi, ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan,
ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan control motorik dan
pastural.Kadang-kadang setelah stroke kandung kemih menjadi atonik, dengan
kerusakan sensasi dal respon terhadap pengisisan kandung kemih.
5. Kerusakan
Fungsi Kognitif dan Efek Psikologik.
Bila
kerusakan telah terjadi pada labus frontal, mempelajari kapasitas, memori, atau
fungsi intelektual kortikal yang lebih tinggi mungkin rusak. Disfungsi ini
dapat ditunjukan dalam lapang perhatian terbatas, kesulitan dalam pemahaman,
lupa, dan kurang motivasi yang menyehabkan pasien menghadapi masalah frustasi,
depresi umum terjadi dan diperberat oleh respons alamiah pasien terhadap
penyakit katastrofik. Masalah psikologik lain juga umum terjadi dan
dimanifestasikan oleh labilitas emosional, frustasi, dendam yang kurang kerja
sama (Brunner & Sudarth, 2002).
BAB III
METODE PENELITIAN
Kerangka Penelitian
Kerangka konseptual penelitian ini
bertujuan untuk Mengambarkan Tingkat Stres Keluarga Dalam Merawat Anggota
Keluarga Yang Menderita Stroke dalam penelitian ini yang diteliti yaitu
keluarga yang merawat pasien stroke.Skema : Kerangka konseptual Gambaran
Tingkat Stres pasien penderita Stroke di RSU
Defenisi Konseptual
Stres adalah didefenisikan sebagai
respon adaptif, dipengaruhi oleh karakteristik individual danlatau proses
psikologis, yaitu akibat dari tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang
menyebabkan tuntutan fisik dan/atau psikologi terhadap seseorang (Ivancevich
dan Matteson, 1980 dalam kreitneir dan Kinicki, 2004).
Pengertian stres adalah Gangguan
pada tubuh dan sikap yang disebabkan oleh adanya suatu sistem sosial yang
saling berinteaksi saiu sama lain yang menyebabkan perubahan tuntutan kerja
maupun penampilan individu dalam lingkungan (Leininger dalam Mulyadsi, 2003).
Menurut Potter (2005), membagi stres
menjadi tiga lingkaran besar :
1. Stres Ringan, stressor yang
dihadapi setiap orang teratur seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas
situasi seperti ini biasanya berlangsung beberap menit atau jam dan belum
berpengaruh kepada fisik dan mental hanya saja mulai sedikit tegang.
2. Stres Sedang, berlangsung lebih
lama, dari beberapa jam sampai beberapa hari, misalnya perselisihan yang tidak
terselesaikan dengan rekan kerja, anak yang sakit atau ketidakhadiran yang lama
dari anggota keluarga.
3. Stres Berat, situasi kronis yang
dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa tahun, seperti perselisihan
perkawinan terus-menerus, kesulitan fmansial yang berkepanjangan, penyakit
fisik yang berkepanjangan, pada keadaan stres berat ini individu sudah mutai
ada gangguan fisik dan mental.
Defenisi Operasional
Reaksi terhadap stres berbeda-beda
tergantung tingkat kedewasaan kepribadiaan, pendidikan dan pengalaman hidup
seseorang.Reaksi psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stres seperti
menghadapi langsung dengan segala resikonya, menarik diri dan tidak mau tahu
tentang persoalan yang dihadapinya, menggunakan mekanisme pertahanan diri
(Hadi, 2004).
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey.
Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang
diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.
Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada pengumpulan
dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data
tersebut , selain itu semua yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci
terhadap apa yang diteliti.
Data dan Sumber
Data
Ø Berdasarkan sumber data dari masyarakat.
Ø Berdasarkan sumber-sumber dari berbagai buku.
Ø
Dari media Internet.
Ø
Dengan
mengadakan survei langsung di lingkungan masyarakat
Ø Dengan
bantuan tokoh masyarakat.
Ø
Dengan mengambil
sampel dari beberapa keluarga.
Teknik Penelitian dan Analisis Data
Ø Dengan
mewawancarai setiap masyarakat tertentu.
Ø Dengan
mewawancarai paramedis di RSU.
Ø Dengan
pendekatan dengan keluargan pasien.
Ø Data yang ada di RSU.
BAB
IV
HASIL
PEMBAHASAN
Hasil yang dapat
dicapai adalah seseorang bisa memehami berbahayanya stres dalam hidup.Dan bisa
mengatasi permasalahan-permasalahan yang bisa menimbulkan stres.Stres merupakan
gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan
kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu
didalam lingkungan tersebut.tress adalah perasaan tertekan, perasaan tertekan
ini membuat orang mudah tersinggung, mudah marah, konsentrasi terhadap
pekerjaan menjadi terganggu. Lingkungan bisa menjadi sumber stress bagi orang,
karena tuntutan menghadapi keinginan atau target tertentu dan konflik-konflik
yang lainnya bisa menimbulkan stress.
Meningkatnya tuntutan dan kebutuhan hidup akan sesuatu yang
lebih baik, menyebabkan individu berlomba untuk memenuhi kebutuhan yang
diinginkannya. Tapi pada kenyataannya sesuatu yang diinginkan tersebut
kadangkala tidak dapat tercapai sehingga dapat menyebabkan individu tersebut
bingung, melamun hingga stres.
Stres yang terjadi pada setiap individu berbeda-beda
tergantung pada masalah yang dihadapi dan kemampuan menyelesaikan masalah
tersebut atau biasa disebut dengan koping yang digunakan. Jika masalah tersebut
dapat diselesaikan dengan baik maka individu tersebut akan senang, sedangkan
jika masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik dapat menyebabkan
individu tersebut marah-marah, frustasi hingga depresi.
Banyak teori dari berbagai sudut pAndang mengenai stress.
Dokter mengatakan stress adalah tegannya sel-sel rafat yang bisa menyebabkan
timbulnya berbagai penyakit. Psikolog mengatakan stress adalah awal dari
berbagai gangguan mental. Kemudian kami mengatakan, stress terjadi karena otak
kita memproduksi Gelombang Otak (Brainwave) yang terlalu tinggi, frekwensi high
beta atau kadang sedikit lebih tinggi di atas beta.Selama otak kita dalam
gelombang itu, jangan pernah berharap bisa santai, apalagi bisa mendapatkan
solusi atau ide cemerlang untuk menyelesaikan persoalan.Karena kita tahu,
kreativitas ada pada tataran gelombang alfa dan teta.
Kalau kita sudah tahu bahwa stress hanyalah kondisi naiknya
Gelombang Otak (Brainwave), maka dengan teknologi Gelombang Otak (Brainwave)
ini kita bisa dengan mudah mengatasi stress. CD Bebas Stress ini bukan hanya
untuk Anda yang sedang mengalami stress, CD ini sangat baik bagi Anda yang
ingin terhindar dari stress, agar Anda bisa bekerja/belajar lebih efektif, dan
mudah memunculkan ide atau solusi masalah disaat kondisi tertekan (buru-buru,
berbahaya, keputusan cepat dsb).Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologik,
bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area
yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral, fungsi otak
yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.
BAB
V
PENUTUP
Simpulan
Pada dasarnya stres sangat
dipengaruhi system kerja otak, semakin tinggi tingkat stres maka akan
memberikan dampak negatif pada system
kerja organ-organ lain yang ada dalam tubuh. Dengan kata lain, stres bisa
mengakibatkan seorang terserang penyakit karena system kekebalan tubuhnya
menurun. Dan bila berangsur-angsur semakin lama penderita bisa mengalami
Stroke.Sebenarnya banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya stress, dari
faktor lingkungan sekitar dia tinggal, sampai dari faktor dalam dirinya sendiri.
Namun tingkat stres juga terpengaruh
terhadap pola pikir seseorang dengan kata lain, semakin tenang seseorang dalam
menghadapi suatu masalah maka semakin mudah seorang tersebut menyikapi suatu
masalah, itu sebagai bentuk meminimalisis stres. Stres timbul bukan hanya dari
permasalahan-permasalahan hidup.
Dari hal tersebut dapat di ambil
simpulan setiap masalah hidup yang tak sesuai keinginan akan dapat menimbulkan
stress. Dari stres-stres tersebut bisa membuat tubuh mudah terserang penyakit.
Stress berakibat fatal, dapat mengancam jiwa seseorang, dalam berbagai
permasalahan yang timbul bisa memicu seseorang terserang stroke. Stres
merupakan masalah kejiwaan, dengan demikian stress haruslah diminimalisis
dengan penanganan yang efektif agar tak mempengaruhi orang-orang yang ada di
sekitar lingkungan keluarga.
Saran
Setidaknya bila mana sedang
mengalami stres yang berkepanjangan hendaknya diselesaikan dengan berbagai cara
seperti di bicarakan dengan orang yang dianggap bisa memberikan solusi akan
masalah yang dihadapi, dengan demikian beban-beban yang dirasakan akan
berkurang. Atau bisa dikonsultasikan pada psikiater untuk memecahkan masalah
yang dihadapi, dengan demikian rasa stress yang ada pada diri akan bisa
teratasi. Karena stress bisa digolongkan pada penyakit berbahaya, yang bisa
menimbulkan Stroke. Pada dasarnya manusia tak akan terlepas dari berbagai
masalah, oleh sebab itu sebelum terserang Stroke dilakukan pencegahan dengan
cara menanggulangi stress yang ada pada diri.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Alisjahbana, S. Takdir. 1978. Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
Ø Djajasudarma,
Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian.
Bandung: PT Eresco.
Ø Mahsun.
2005. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University
Press.
Ø Depdiknas.
(2003). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.
Ø
Depdikbud.
(1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru
Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.
Ø
Arikunto,
S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Nama :
Hartono Dwi Santoso
Tempat/Tanggal
Lahir :Tulungagung, 19 Agustus 1991
Alamat :
Desa Mojoagung, Kec. Ngantru,Tulungagung
Pendidikan
:
Ø
TK I Mardisiwi, Tulungangung Lulus Tahun 1996.
Ø
SDN II Kepuhrejo, Tulungagung Lulus Tahun 2004.
Ø
SMP N 1 Ngantru, Tulungagung Lulus
Tahun 2007.
Ø
SMA N 1 Kediri, Kediri Lulus Tahun
2009.
Ø
STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagung, Sekarang.
Pengalaman
Organisasi :
Ø
Karangtaruna Dusun Mojosari, Desa Mojoagung.
Ø
OSIS SMA.
Ø
Kepanitiaan zakat.
Ø
Persatuan Pemuda Tulungagung.
0 Response to "Karya Tulis Ilmiah Penelitian"
Post a Comment